Memberi dengan hati,
diterima tanpa sepatah kata. Bahkan senyum pun tidak.
Dia tak senangkah?
Atau bagaimana?
Aku ini terlalu
rendah kah? Ataukah dia saja yang terlalu tinggi?
Menurutnya, itu
tindakan memalukan kah? Tak pantaskah? Atau apa yang ada di hatinya? Siapa
sajaaaa, tolong bisikkan padaku~~
Penasaran. Sakit
hati. Kecewa. Aku yakin masih bisa menahan untuk tak mengeluarkannya, sesaatl
sebelum suara dan kata-kata seorang lain menyadarkanku atas kebodohan ini.
Idiot! Pabo! Kau ini oon kali, Sri! Masih belum mengerti jugakah?
Dan kemudian aku
tersadar.
Memang sulit, sulit
sekali memahami semua. Kabur, gelap. Terlalu abu-abu.
'Tapi dari yang baru
saja terjadi barusan, bukankah sudah cukup menjadi petunjuk?', teriak hatiku.
Ini bukan mimpi
buruk. Terlalu nyata. Nyata sekali.~~
Lalu, air bening itu
pun mengalir.
Air mata pertama
untuknya. Kuharap, menjadi yang terakhir juga.
Kemudian apalagi?
Sudah berakhir, kan? Jadi ayo bebaskan. Berteriak dalam hati masih belum cukup.
Teriak!teriak!
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh.
Dan kemudian,
tersenyumlah. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar