Glitter Words

Kamis, 04 Oktober 2012

Y.T.A.C


Setahun lalu aku menemukanmu. Duduk di depan kantin pak hutagalung beserta rombonganmu.
Aku menyebutmu adik.

Ekspresi yg kalut itu, kenapa selalu terbayang-bayang? Tak bisa hilang meskipun aku hanya melihatnya sekali saja. Meski kau hanya memperlihatkan untuk beberapa detik saja. Dan kau berlalu, aku terpaku tanpa bisaberbuat apa-apa.
Senyum yang tawar itu. hampir sinis
Lirikan yang mampu membengonkan aku sepersekian detik.
Aaaah. Kau diapakan makhluk seram itu dek? L kau tak apa-apa kan? Kau tak kesakitan kan? L
Aku khawatir, serius. Tapi lagi-lagi aku tak bisa berbuat apa-apa. ah, alangkah tak berdayanya aku. Pengecut. Pengecut. Pengecut.

Ketika mendapat kabar duka itu, kau tau tidak kalau aku hampir menangis? Hanya saja aku menahan air mataku supaya tidak tumpah :’) aku malu pada diriku sendiri. Malu pada kamarku, tempat tidurku, bantalku, meja belajarku dan barang-barang di sekitarku yg mgkn saja mengejekku jika aku menumpahkan air itu. tapi aku tak maluloh pada hatiku. Maka aku menangis dalam hati saja. Tanpa suara, deeek.

Aku takut. Aku takut ketika aku pergi ke sekolah aku tak menemukanmu. Aku takut tak bisamengamati mu dari jauh lagi L aku takut kehilangan semangatku. Kau tau? Kaulah inspirasiku.

26062012

1 komentar: